Nama :
Anggita Eka Pratiwi
NPM :
1213024005
Kelompok : 2
LAPORAN
PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
Judul :
Jaringan Otot dan Sistem Peredaran Darah
Tujuan: -Mengetahui letak dan ciri jaringan yang tampak pada organ
A. Hasil
Pengamatan
B. Pembahasan
Praktikum
kali ini adalah tentang jaringan otot dan sistem peredaran darah. Pengamatan
pertama adalah pada otot jantung/miokardium dengan perbesaran 4x10. Pada
praktikum ini praktikan tidak dapat menemukan bagian-bagian yang seharusnya
terlihat pada penampang otot jantung. Menurut teori, otot jantung terdiri dari myofibril mitokondria, badan golgi,
glikogen, lipida, dan butir-butir pigmen yang tidak terdapat pada otot rangka.
Terdapat interkalar yang merupakan batas antara 2 serabut otot jantung. Otot
jantung terdiri dari serabut-serabut otot yang bercabang dan bertaut membentuk
anastomosis (Suripto,2000:1.32).
Ada 3 jenis hubungan pada otot jantung, yaitu fasia adheren, makula
adherens(demosom)dan gap junction. Sel otot jantung memperlihatkan pola pita
bergaris melintang yang sama dengan otot rangka (Jalmo,Tri.2013:25)
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding
jantung yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Otot jantung bekerja secra involunter dan memiliki nukleus 1-2
yang terletak di tengah. Sel-sel otot jantung adalah sel-sel yang bercabang panjang yang
bersama-sama membentuk hubungan yang disebut diskus interkalatus.
Hubungan yang sangat erat ini memungkinkan konduksi yang cepat dari sinyal
listrik diseluruh jantung. Otot jantung memiliki struktur yang bercabang karena
cabang-cabang tersebut akan membentuk struktur seperti jala sehingga memudahkan
fungsinya dalam proses pemerasan isi jantung.
Pengamatan kedua adalah pada otot lurik/otot rangka. Terlihat lurik
arena filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih sehingga membetuk daerah
gelap dan terang. Dalam pengamatan ini kami tidak apat menemukan nukleus pada
jaringan otot lurik. Otot rangka umumnya menempel ke tulang dan tersusun atas serabut-serabut memanjang, dilapisi
selaput jaringan ikat yang disebut sarkolemma.
Otot rangka bekerja secara volunter karena dapat dikendalikan oleh sistem
syaraf. Sel-sel otot rangka panjang, berbentuk seperti silinder atau tabung,
dan terdiri dari protein-protein yang diatur untuk membuat otot tampak memiliki
lurik. Otot rangka menghasilkan gerakan, mempertahankan posisi tubuh, dan
menstabilisasi sendi serta menghasilkan panas yang cukup dan oleh karena itu
membantu mempertahankan suhu tubuh(Anonim, 2007:2)
Pengamatan ketiga yaitu pada otot polos. Otot polos berbentuk
gelendong. Pada dasarnya otot polos juga memiliki myofibril yang sama seperti
otot lurik dan jantung, namun pada otot polos myofibrilnya terlihat homogen
sehingga tidak terbentuk daerah gelap terang seperti pada otot jantung dan
lurik. Gabungan dari beberapa otot polos yang dihubungkan oleh jaringan ikat
disebut dengan fasikulus. Otot polos umumnya ditemukan dalam dinding dari
organ-organ dalam (seperti lambung dan kandung kemih) dan disebut otot visera
serta dalam tabung dan saluran seperti bronkiolus danpembuluh darah, kerjanya secara involunter.
Otot polos berasal dari lembaga mesoderm atau mesenkim, yang
kemudian tumbuh lonjong seperti kumparan sehingga inti ikut memanjang menjadi
mioblas (bakal sel otot) yang terjadi di sitoplasma, dan terbentuk mifibril
sebagai elemen kontraktil yang kemudian tumbuh menjadi sel otot polos(Suripto,2000:1.30).
Pengamatan keempat yaitu pada sel darah manusia. Darah
tersusun atas 2 komponen yaitu sel darah dan plasma darah. Sel darah terbagi
menjadi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eritrosit dibentuk di sum-sum
tulang belakang, bersifat bikonkaf yang berfungsi unutk memperluas daerah
penyerapan. Eritrosit tidak meiliki inti karena pada dasarnya di dalam inti
adalah tempat terjadinya proses metabolik, sehingga jika eritrosit memiliki
inti, maka O2 yang seharunya
diedarkan ke seluruh tubuh justru digunakan unutk proses metabolik di dalam sel
tersebut. Leukosit ada yang bersiat garnulosit dan agranulosit. Yang bersifat
granulosit terbagi menjadi granul spesifik dan azurofilik seperti lisosom yang
berperan dalam memfagosit benda-benda asing. Sedangkan yang bersifat granulosit
umumnya hanya memiiki granul yang bersifat sesifik.
Pengamatan kelima yaitu pada pembuluh darah arteri dan
vena dengan perbesaran 4x10. Arteri tersusun atas 3 lapisan yaitu tunik intima,
tunika media, dan tunika adventisia . tunika intima tersusun atas epitel pipih
selapis dan membran basalnya. Tunika media tersusun atas tot polos dan serat
elastin. Sedangkan tunika adventisia tersusun atas lamina elastika eksterna dan
jaringan ikat. Antara tunika media dan tunika intima terdapat lamina elastika
interna yang tersusun atas serat elastin. Tunika media pada arteri lebih tebal
daripada vena karena mengandung serat elatin lebih banyak. Sebab disesuaikan
dengan fungsi arteri yaitu mengalirkan darah dari jantungke eluruh tubuh,
sehingga dengan adanya serabut elastin yang banyak, maka struktur nya akan
lebih elastis sehingga mudah meregang saat hendak berkontraksi.
Pengamatan terakhir yaitu pada aorta. Pada bagian
terluar ditemukan adanya lapisan endotel yang paling dekat dengan lumen,
lapisan ini serupa dengn jaringn epitel.
Pada aorta juga terdapat tunika intima , tunika media yang merupakan lapisan
paling tebal tersusun atas retikulin, elastin, dan otot polos. Serta tunika
adventisia, pada tunika ini ditemukan lamina elastika eksterna yang berfungsi mengantarkan
zat-zat makanan ke adventisia. Tersusun atas serat retikulin yang berperan
dalam menahan tekanan darah, kemudian jaringan ikat longgar yang tersusun atas
banyak substansi dasar.
Pembuluh darah dibedakan menjadi pembuluh nadi/arteri, pembuluh
balik/vena, dan pembuluh kapiler. Pembuluh nadi/arteri merupakan
pembuluh yang keluar dari jantung. Pembuluh nadi memiliki 1 buah katup/klep
berbentuk bulan sabit yang disebut valvula semilunaris.
Fungsi pembuluh nadi adalah untuk menjaga aliran darah tetap searah. Pembuluh nadi
dibedakan menjadi tiga yaitu aorta, arteri, dan arteriola. Pembuluh nadi besar
disebut juga aorta. Pembuluh aorta berhubungan
langsung dengan bilik kiri, sehingga membawa darah kaya O2 yang akan
dibawa ke seluruh tubuh, bagian kepala maupun bagian bawah dari organ tubuh.
Pembuluh nadi lain yang berhubungan dengan bilik kanan adalah arteri pulmonales, yaitu mengangkut darah
yang kaya CO2. Pembuluh ini menghubungkan darah menuju organ
paru-paru kiri dan kanan. Gas CO2 di dalam paru-paru akan dilepaskan
dan diganti dengan O2 yang kemudian dibawa menuju jantung. Kemudian ada arteri
yang merupakan cabang dari aorta. Sedangkan arteriola merupakan cabang
arteri yang berhubungan langsung dengan kapiler. Pada kapiler ini akan terjadi
pertukaran gas, kemudian dari kapiler ini darah akan kembali ke jantung melalui
venula dan dibawa ke pembuluh balik (vena). Pada pangkal
batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi
untuk menjaga aliran darah agar tetap searah.
Pembuluh
balik disebut juga vena, yaitu pembuluh
yang mengangkut darah dari seluruh tubuh ke jantung. Pembuluh ini dibedakan
menjadi tiga yaitu vena cava,
vena, dan venula. Pembuluh vena cava mengangkut darah dari
bagian atas (kepala) yang disebut vena cava
superior dan dari bagian bawah, misalnya kaki, ginjal, hati, dan
lain-lain yang disebut vena cava
inferior. Contoh pembuluh vena, yaitu vena
pulmonalis. Selanjutnya adalah pembuluh venula yang merupakan
pembuluh balik yang langsung berhubungan dengan kapiler.
Pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah halus,
yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler
terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena. Pembuluh
darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan. Semua
jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses
pertukaran menjadi lebih efisien. Pertukaran material dalam pembuluh darah
kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport
aktif. Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan
proses pertukaran menjadi lebih efektif (Anonim, 2011).
Darah adalah cairan yang di dalamnya terkandung bahan-bahan terlarut
dan bahan-bahan tersuspensi. Darah tersusun dari dua komponen yaitu plasma darah
dan sel darah. Plasma darah antara lain tersusun atas air, mineral, nutrien, gas
terlarut, enzim, hormon, dan antibodi. Plasma darah
adalah bagian cair darah berwarna kuning. 92% terdiri dari air dan sisanya 8%
terdiri dari protein plasma Sel darah dapat dibedakan atas dua
bagian yaitu butir-butir darah merah (eryhtrocyte) dan butir-butir darah putih (leucocyte).
Selanjutnya, butir darah putih terdiri atas granulocyte (yang memiliki granula)
dan agranulocyte (yang tidak memiliki granula). Granulosit dapat dibedakan atas
tiga komponen berdasarkan kemampuannya menyerap warna, yaitu acidophil,
neutrophil, dan basophil. Sebaliknya, agranulosit yang merupakan penyusun
terbesar butir-butir darah putih terdiri atas lymphocyte, monocyte, dan thrombocyte
(Affandi et al.,
1992).
Sel darah merah juga dikenal sebagai eritrosit. Mereka
merupakan 45% dari volume darah. Mereka mengandung hemoglobin, yang membuat
berwarna merah darah. Sel darah merah diproduksi dalam sumsum tulang dan mereka
memiliki siklus hidup 100-120 hari. Eritrosit matang yang cekung ganda dan
fleksibel, kekurangan inti sel dan organel. Fungsi prinsipnya adalah untuk
memberikan oksigen ke jaringan tubuh yang berbeda.
WBCs atau sel darah putih dikenal sebagai leukosit. Mereka membuat 1% volume
total darah. Leukosit adalah sel dari sistem kekebalan tubuh yang memberikan
perlindungan bagi tubuh dari partikel asing dan penyakit menular. Mereka
berasal dari sel stem hematopoietik. Leukosit diklasifikasikan sebagai
granulosit dan agranulocytes. Sel granulosit meliputi neutrofil, basofil dan
eosinofil, sedangkan sel agranulocytes adalah limfosit, monosit dan makrofag.
Platelet juga dikenal sebagai trombosit. Mereka
berasal dari sel prekursor yang dikenal sebagai megakariosit dan tanpa inti.
Umur trombosit adalah 5-9 hari. Fungsi yang paling penting dari trombosit
adalah pembekuan darah atau penggumpalan darah.
C. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini adalah :
1. Myokardium
memiliki struktur lurik karena filamennya tumpang tindih, bekerja secara
involunter, memiliki inti 1-2 di tengah.
2. Sel-sel otot jantung adalah sel-sel yang bercabang panjang yang
bersama-sama membentuk hubungan yang disebut diskus interkalatus.
3. Struktur yang bercabang menunjang fungsi otot jantung dalam pemerasan
isi jantung.
4. Otot rangka
menempel pada tulang dan berfungsi mempertahankan
posisi tubuh.
5. Otot rangka
memiliki struktur lurik, intinya banyak dan terletak di tepi, serta bekerja
secara volunter.
6. Otot polos
berbentuk gelendong, inti satu berbentuk gelendong di tengah, terdapat di
seluruh organ dalam kecuali jantung dan rangka.
7. Aorta adalah
pembuluh darah terbesar yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
8. Arteri (pembuluh nadi) merupakan pembuluh darah yang mempunyai
dinding yang tebal dan kuat tetapi tidak mempunyai klep-klep, berfungsi untuk
membawa darah meninggalkan jantung.
9. Vena (pembuluh balik) merupakan pembuluh darah yang berdinding tipis
dan mempunyai klep-klep pada setiap jarak tertentu, berfungsi untuk membawa
darah kembali ke jantung.
10. Darah tersusun atas sel
darah(eritrosit, leukosit, trombosit) dan plasma darah.
DAFTAR
PUSTAKA
Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992.
Iktiologi. Suatu Pedoman Kerja
Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian
Bogor:Bogor.
Suripto,2000.Buku
Materi Pokok Struktur Hewan.Bandung:Universitas
Terbuka.
Jalmo,Tri.2013.STRUKTUR
HEWAN. Bandarlampung: Unila.
Anonim. 2007. Sistem
Otot PDF. Diunduh dari http://bos.fkip.uns.ac.id. Pada tanggal 05 Oktober 2013. Pukul 21.47 WIB
Anonim.
2011. Macam-Macam Pembuluh Darah.
Diunduh dari http://hidupsehati.com. Pada
tanggal 05 Oktober
2013. Pukul 22.10 WIB
Mengetahui
Praktikan Asisten
Anggita
Eka Pratiwi Nur
Hidayah
1213024005 1113024051