A.
Pengertian teknik PCR
Polymerase chain reaction (PCR) atau reaksi berantai polimerase merupakan suatu
teknik perbanyakan (replikasi) DNA secara enzimatik tanpa menggunakan organisme. Teknik ini
banyak dilakukan di bidang biokimia, bidang kedokteran/medis dan biologi molekuler sebab cukup praktis dan murah, hanya
memerlukan sampel yang sedikit, dan dapat dihasilkan DNA dalam jumlah besar
dengan waktu singkat, sehingga memudahkan berbagai teknik lain yang menggunakan
DNA. Teknik ini dirintis oleh Kary Mullis pada (tahun 1983). Suatu penemuan di bidang genetika yang luar biasa.
B.
Komponen dalam penggunaan teknik PCR
Berbagai komponen dalam Polymerase chain reaction (PCR) yaitu:
e
DNA Template (cetakan), yaitu DNA untai ganda yang
membawa urutan basa fragmen yang akan digandakan.
e
DNA Polimerase, yaitu enzim yang mengkatalisis polimerisasi nukleotida menjadi untaian
DNA.
e
Oligonukleotida Primer, yaitu DNA utas tunggal atau oligonukleotida pendek yang
menginisiasi sekaligus membatasi reaksi pemanjangan rantai atau polimerisasi
DNA.
e
dNTP (deoxynucleoside triphosphate), sebagai ‘batu bata’ penyusun DNA yang baru, terdiri atas
4 macam sesuai dengan basa penyusun DNA, yaitu dATP, dCTP, dGTP dan dTTP.
e
Buffer, yaitu bahan-bahan
kimia untuk mengkondisikan reaksi agar berjalan optimum dan menstabilkan DNA polymerase.
e
Ion Logam, sebagai kofaktor DNA polymerase, tanpa ion ini DNA polymerase tidak dapat bekerja. Umumnya
ion bivalen (Mg2+) dan monovalen (K+).
C.
Tahapan Reaksi
PCR dilakukan dengan menggunakan mesin Thermal Cycler yang dapat menaikkan dan
menurunkan suhu dalam waktu cepat sesuai kebutuhan siklus PCR. Setiap siklus
reaksi PCR terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1.
Denaturasi, yaitu pemisahan
utas ganda DNA menjadi dua utas tunggal melalui pemanasan pada temperatur 94-96
°C selama 30-60 detik.
2.
Annealing atau Penempelan, yaitu hibridisasi antara oligonukleotida primer dengan
utas tunggal cetakan DNA pada suhu 45-60 °C.
3.
Ekstensi/elongasi, yaitu
pemanjangan primer menjadi suatu utas DNA baru oleh enzim DNA polymerase pada
suhu 70-72oC. Pada tahap ini DNA polymerase akan memasangkan dNTP
yang sesuai pada pasangannya.
Selain ketiga proses tersebut biasanya PCR didahului dan
diakhiri oleh tahapan berikut:
e
Pra-denaturasi, dilakukan selama 1-9 menit di awal reaksi untuk memastikan
kesempurnaan denaturasi dan mengaktifasi DNA Polimerase.
e
Final Elongasi, dilakukan pada
suhu optimum enzim (70-72oC) selama 5-15 menit untuk memastikan
bahwa setiap utas tunggal yang tersisa sudah diperpanjang secara sempurna.
Proses ini dilakukan setelah siklus PCR terakhir.
D.
Peranan dan Fungsi PCR
Teknik Polymerase
Chain Reaction berperan untuk :
1. Amplifikasi urutan nukleotida.
2. Menentukan kondisi urutan nukleotida yang mengalami
mutasi.
3. Bidang kedokteran forensik.
4. Melacak asal-usul sesorang dengan membandingkan finger print.
E.
Aplikasi teknik PCR
Saat ini PCR sudah digunakan secara luas untuk berbagai
macam kebutuhan, diantaranya :
ù Isolasi Gen, untuk mengisolasi gen penghasil insulin dari DNA genom
manusia dan menyisipkannya ke sel bakteri, diperlukan DNA pencari atau dikenal
dengan nama ‘probe’ yang memiliki urutan basa nukleotida sama dengan gen yang
kita inginkan. Probe ini bisa dibuat dengan teknik PCR menggunakan primer yang
sesuai dengan gen tersebut.
ù
DNA Sequencing, urutan
basa suatu DNA dapat ditentukan dengan teknik DNA Sequencing, dimana proses awalnya adalah reaksi PCR menggunakan
satu primer dengan tambahan dideoxynucleotide.
ù
Forensik, jika proses identifikasi korban secara fisik sulit dilakukan,
maka dilakukan pengujian DNA dengan mengambil sampel dari bagian tubuh manapun,
kemudian dilakukan analisa PCR untuk mengamplifikasi bagian-bagian tertentu DNA
yang disebut fingerprints. Hasilnya
dibandingkan dengan DNA sidik jari keluarga yang memiliki pertalian darah.
ù Diagnosa Penyakit, PCR merupakan
teknik yang sering digunakan untuk diagnosa penyakit berbahaya seperti Influenza
A(H1N1).
Sumber Referensi Pendukung:
Karcher, Susan J. 1995. Molecular Biology A Project Approach. Academic Press. USA.
Comments :
0 comments to “Konsep Dasar Teknik PCR (Polymerase Chain Reaction)”
Post a Comment