Pada dasarnya pembelahan sel secara mitosis dan meiosis
ini tidak jauh berbeda pada sel hewan maupun sel tumbuhan, hanya saja pada
tahap tertentu terdapat sedikit perbedaan.
A. Mitosis
Pada sel tumbuhan, mitosis merupakan periode pembelahan
sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung
akar atau pucuk tanaman. Begitu pula pada hewan dan manusia, mitosis merupakan
pembelahan sel pada sel tubuh manusia. Mitosis sendiri terdiri dari beberapa
tahap sebagai berikut.
- Kariokinensis :
Ø Interfase
interfase adalah periode antara daur-daur
pembelahan. Selama
interfase inilah dna (yang merupakan bagian integral dari kromosom) bereplikasi
atau membuat salinan yang tepat sama daripadanya. Dalam sel hewan, dalam setiap sentrosom terdapat
sepasang sentriol. Mikrotubula merupakan perpanjangan dari sentrosom yang
menyebar secara radia yang disebut aster (bentuk seperti bintang)
Ø Profase
Pada nukleus, benang kromatin menjadi
menggulung lebih rapat, memendek, memadat (tebal) menjadi kromosom terpisah. Setiap kromosom
terduplikasi tampak sebagai dua kromatid saudara yang identik dan bersatu.
Dalam sitoplasma pada sel hewan, gelendong mitotik mulai terbentuk di antara kedua
pasang sentriol. Gelendong ini terbuat dari mikrotubula yang memancar dari
kedua sentrosom. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan
bergerak menuju kutub yang berlawanan. Serat – serat gelendong atau benang –
benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan. Dinding inti mulai
menghilang (Campbell, Neil A. dkk. 2002 hal: 224).
Ø Metafase
Kromosom berkumpul pada pelat
metafase, suatu bidang khayal yang berjarak sama diantara kedua kutub gelendong dan menggantung pada
serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor. Sebagian mikrotubula melekat ke
kinetokor. Interaksi ini menyebabkan kromosom mulai melakukan gerakan yang
perlahan-lahan (Campbell, Neil A. dkk. 2002 hal: 225).
Ø Anafase
Anafase di mulai ketika pasangan sentromer dari
setiap kromosom berpisah, yang akhirnya melepaskan kromatid saudara. Pada akhir
anafase, kedua kutub sel memiliki koleksi kromosom yang ekuivalen dan lengkap. Pada akhir anafase, semua kroatida sampai pada kutub
masing – masing. (Campbell, Neil A. dkk. 2002 hal: 225).
Ø Telofase
Pada telofase mikrotubula nonkinetokor lebih
memperpanjang sel lagi, dan nukleus anak terbentuk pada kedua kutub sel.
Selubung nukleus terbentuk kembali dari fragmen-fragmen selubung nukleus sel
induk dan bagian-bagian lain sistem endomembran dan nucleolus membentuk dua inti
baru. serat –
serat gelendong menghilang. Terjadi pembelahan sitoplasma
(sitokenesis) menjadi dua bagian, pada sel hewan, terbentuk
membran sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Pada sel tumbuhan, terjadi
pembentukan pelat sel. (Campbell, Neil A. dkk. 2002 hal: 224).
- Sitokinensis :
Sitokinensis atau pembelahan sitoplasma biasnya terjadi
pada akhir tahap telofase. Pada sel hewan, sitokinensis terjadi dengan proses
yang dikenal sebagai pembelahan. Tanda pertama pembelahan ialah penampakan alur
pembelahan, yang yang berawal sebagai pelekukan pada permukaan sel di dekat
daerah bekas pelat metafase lama. Pada sisi sitoplasmik alur ini terdapat cincin
kontraktil yang terdiri dari mikrofilamen aktin yang berkaitan dengan molekul
protein miosin. Kontraksi cincin
mokrofilamen dari sel yang sedang membelah ini semakin dalam hingga sel induk
terjepit menjadi dua yang menghasilkan dua sel anak yang terpiah sama sekali.
Pada sel tumbuhan, tidak ada alur pembelahan. Sebagai gantinya selama telofase,
vesikula yang diturunkan dari aparatus golgi
berpindah disepanjang mikrotubula ke tengah-tengah sel , dimana vesikula
itu bersatu dan menghasilkan pelat sel. Materi dinding sel yang dibawa dalam
vesikula berkumpul pada pelat sel yang tebentuk. Pelat sel ini membesar hingga
membran disekelilingnya bergabung dengan membran plasma disekeliling sel. Dua
sel anak terbentuk dengan membran plasmanya masing-masing. Sementara itu
dinding sel baru telah terbentuk di antaranya (Campbell, Neil A. dkk. 2002 hal:
227).
Menurut referensi lain: Selama telofase, benang-benang
plasma (fragmoplas) meluas ke bagian tengah sel dan dibagian eukatorial
terbentuk juga sekat sel yang baru. Dengan demikian terjadilah dua protoplas
yang baru. Sekat berasal dari peleburan vesikel-vesikel hasil sekresi diktiosom
yang ada disekitar fragmoplas dan mungkin juga dari retikulum endoplasma. Suatu
lamela tipis kemudian diletakkan pada kedua sisi sekat oleh protoplas sel
anakan. Terjadilah tingkat awal perkembangan dinding baru sel anakan (Hasnunidah,
Neni.2009.hal 12)
No
|
Karakteristik
|
Sel Manusia & Sel Hewan
|
Sel Tumbuhan
|
1.
|
Sentrosom
|
Mikrotubula gelendong berawal dari sentriom. Pada sel
hewan, setruktur sentrosomnya terdapat
sepasang sentriol di tengah-tengahnya.
|
Struktursentrosom pada
sel tumbuhat idak terdapat sentriol.
|
2.
|
sitokinensisnya berlangsung dengan
|
Terbentuknya alur pembelahan terlebih dahulu
|
Tidak terbentuk alur pembelahan namun terbentuk pelat sel dari vesikula.
|
Sumber Referensi Pendukung:
- Campbel, Neil A. dkk. Biologi Edisi ke V jiliid 1. Jakarta : Erlangga.
- Hasnunidah, Neni. Buku Ajar Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Comments :
0 comments to “2 Tahapan Mitosis: Kariokinensis dan Sitokinensis”
Post a Comment